" KARAWANG PANGKAL PERJUANGAN, LAMBANG KEJAYAAN NEGERI_"
(SUKATANI_ Carnaval / 14 September 2014 m_ Action Mission Succes !.)
*****
PESAN LANGIT:_
"INGATLAH PERAHU NUH SUDAH TAMPAK DEKAT, MAKA SEBAIKNYA KALIAN BERHENTI DARI BERENANG KARENA AIR BAH AKAN MEMBINASAKAN KALIAN SEMUA !, JANGAN JADI RAKYAT BODOH SEPERTI KERBAU, BERHENTILAH JIKA KALIAN INGIN SELAMAT, INI ADALAH NUBUAH_ 124 Ahmadalfaqir. (_ Telah datang suatu kebenaran dan yang bathil itu dilenyapkan, sungguh yang bathil itu akan disegerkan dibinasakan !, Qs, Alisra,,81.)"
INDONESIA Raya_
( /20 Oktober 2014 m _ PEMUTIHAN. s.d 31 Maret 2019 m_ RAYA.)
Burung Garuda Pancasila Sakti.
Puisi
Judul Puisi: Wahai Burung Garuda Saktiku.,,,
Karya: Ahmadalfaqir. Tatang Revan Affandie, _ Karawang.
“Wahai Burung Garuda Saktiku.,,,”
“ Wahai Burung Garuda Saktiku.,,,
Seperti yang Engkau tahu
Bahwa Aku dari Sejak dahulu kala
Sampai dikeadaan waktu ini
Masih tetap berdiri kokoh dan tegap
Di atas Bapak. Pandu tanah persada Ibu Pertiwi,
Dan akan tetap selalu terus berdiri sampai tak
berujung waktu.
Burung Garuda Saktiku.,,,
Aku melihat dengan jelas,
Jelas yang sejelas-jelasnya
Diantara dua bola mata-Mu ada Air Mata
Yang Khendak menetes Mengalir Menjadi Aer
Dharma Kerakhmatan,
Menjadi obat Penawar untuk Rumput semak belukar
Agar kembali menjadi Pohon Tiin dan Jaitun
Berbuah Khuldi yang Rasanya Manis Anyleng dan
Lezat sekali,
(Oleh-oleh dari Revolusi Kedewatan_ red.)
Burung Garuda Saktiku.,,,
Engkau akan terus diatas Puncak Ketinggian
selalu
Tetap menyatu bersama Warna Jingga dilangit
Lintang Gytara,
Memancarkan Cahaya “Kayas” dari dalam dadamu
Bersinar tanpa henti
Membaur bersama Sinar Mentari yang Kekal Abadi.
Burung Garuda Saktiku.,,,
Sesungguhnya Jagad Raya Alam raya dikemestaan
Sejak zaman dahulu kala hingga Masa tak
terhingga
Jagad Raya Se-Mesta akan selalu berada dalam
paruhmu,
Dan Sang. Surya _ Sang. Murubening Alam Raya
akan selalu
Berada pada kedua Mata Kaki insani_ Manusia Indonesia Sejati.
Menjadi Rakhmat dan kerakhmatan bagi alam
Indonesia Raya ini.
Oh.,,, Burung garuda Saktiku.,,,
(Hasil Kajian Kehidupan pertanggal tahun
September 2012. Tatang Afandi.)
Ternyata Benar ….
Mereka masih tertidur lelap, lelap-selelap
lelapnya,
Bahkan diantara mereka ada yang mengigau sambil
mabuk keras.
( Mengidap penyakit Gila yang susah untuk
disembuhkan_ Sukaaarooo.,,,)
Tapi biarlah tidak menjadi Mengapa.,,,
Biarkan saja mereka Gila sampai pada waktunya
tiba,
dan pulang untuk Kembali ketempat kehidupannya
yang kekal Abadi,
Hidup untuk Kehidupan serta Penghidupannya yang
sentausa untuk Hidup selama-lamaya.
Burung Garuda Saktiku.,,,
Biji[h.] (biji) yang Engkau berikan kala itu,
Kini telah menjadi Pohon Padi
Telah Aku semai dan tanam kembali
Disawah Bengkok Sukatani
(Benih Padi Aku namai_ Padi. Sana Jatiwangi_
Sacral.)
Pohon Padi.Sana Jatiwangi yang kini telah
menguning dan berisi
Sebentar lagi Akan menjadi Bibit,
dari tunas-tunas Baru Pemimpin Negeri Indonesia
Raya diesok hari.”
[Revolusi Kedewatan_ Misi: Action Success,
iedul Buddha.]
Puisi ini ditulis ketika jalan-jalan Ke Monas_
Jakarta.
(Posisi:
Jakarta_Monas Menghadap Air mancur, Lampu hijau Menuju Stasiun kota.)
(Selasa, 23 Oktober 2012 Pukul. 22.00 Wib
Monas_Jakarta. Tatang Afandi_Karawang.)
“INDONESIA RAYA"
Puisi
Judul Puisi: “INDONESIA RAYA_ Negeri Kami yang
Asri Kekal abadi.”
Karya: Ahmadalfaqir. Tatang Revan Affandie, _Karawang.
(Puisi Penegas dari Habisnya Masa Penanggalan
Surajawa (1) yaitu: )
(tentang sampainya pada Laku taun wolu wawu kapitu/1945
(2012m)_Sacral TAMMAT.)
(Mengenai tentang Kepemimpinan Negeri Indonesia
Raya diesok hari_)
[“Menyongsong Indonesia Raya Madani 2020.”]
(Pemimpin atas Kerakyatan Indonesia Raya:
Presiden_ Sang. Ratuadil Maha Bijaksana.)
(Pembenar dari Ramalan Kedelapan Jayabaya_2012
Masehi_tentang Hakikat Satria Piningit.)
Indonesia Raya adalah Negeri yang Baik sebagai
Anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Puisi Pernyataan Sikap atas sebuah Kepemimpinan
Inonesia Raya diesok hari.,
“INDONESIA RAYA_ Negeri Kami yang Asri Kekal
abadi.”
Karya: Ahmadalfaqir. Tatang Revan Affandie, _Karawang.
INDONESIA RAYA_ Negeri Kami yang Asri Kekal
Abadi.
Wahai Saudaraku yang Sebapak Seibu Indonesia
Raya.,,,
Jikalau Sekalian masih merasa
Bahwa Indonesia Raya bukanlah Rumahmu yang
abadi
Bumi Mayapada ini Negeri yang Kekal tempatmu
kembali Ke Kehadirat illahi Rabb,
Maka biarkanlah….
Kami yang Khendak Memperbaiki Keadaan
Negeri Indonesia ini
Memperkokoh Keadaan Negeri dengan Pikiran dan
tenaga dengan sepenuh hati
Mempertaruhkan untuk melanjutkan dalam Hal
Penghidupan Sepenuh Jiwaraga
Mempertahankan hidup sebagai Anugrah dari Tuhan
yang Maha Kuasa
Sebagai bentuk Perwujudan Rasa syukur dari
Sebuah Cita-cita dahulu Kalla
Bahwa Indonesia Raya adalah tempat yang Asri
Kekal Abadi
Negeri yang Nyata sebagai tempat tinggal Yang
Sejati bersinar terang Mentari
Taman Surgawi yang Penuh Damai, Penuh Tentrem
Sejahtera Sentausa….
Tempat yang nyaman Sejuk sesejuk-sejuknya sejuk
sampai masa takterhingga
Sebagai tempat bernaung Kembalinya
insan-insan Sejati.
(Indonesia Raya adalah Taman Surgawi Bagi Hidupnya Manusia Indonesia Sejati
seutuhnya.)
Negeri Indonesia Raya Ku….
Negeri Kerakyatan Indonesia Raya
Tempat tinggalnya Manusia Sejati Seutuhnya
Tempat Berkumpulnya Insan-insan Pilihan Tuhan yang Maha Pengasih
Pemurah,
Tempat tinggal yang Kekal abadi yang Asri
hingga pada Masa tak bertepi….
Wahai Saudaraku Sebapak Seibu Indonesia Raya….
Mengenai tentang Hal-ihwal ini,
(jikalau sekalian Mengimani_ (tentang) Laku
taun wolu Wawu kapitu_ Surajawa.)
Terimalah dengan Sepenuh Rasa Ikhlas dan
Sepenuh Rasa Ridho (!!!.,),
Sekalian hendaklah membuat barisan dan berbalik
kanan bubarkan barisan
(dan)
segerakan sekedar untuk Beristirahat….
Untuk berkasih-kasih di tanah Kelahiran kampung
halaman
Bersama Sanak Saudaramu Sedarah yang selama ini
Sekalian tinggalkan.
Istirahatlah,
dan berkasih-kasihlah sehingga Sekalian sampai
pada Rasa Rokhmat.
Saudaraku Sebapak Seibu Indonesia Raya,
Percayalah….
Dengan Kehadirat Rakhmat dan Kerokhmatan Tuhan
Yang Maha Kuasa,
Atas Kegemahripahan Bumi Mayapada Indonesia
Raya ini….
Sudah dapat memberi Rasa Kenyang disaat sekalian Berdiam diri.
Dan Mengenai Keberlanjutan tentang Hal Hajat
Hidup Penghidupan diesok hari,
Sudah menjadi tanggung jawab kami (*_)
sepenuhnya_
(Keberlanjutan tentang hidup dibumi Mayapada
Indonesia Raya_ Sunnatullah.)
Bahwa di antara Aku dan Sekalian adalah Saudara
Sejati
Mempunyai hak yang sama atas Penghidupan yang
Sejahtera Sentausa
Hidup bersama penuh dengan rasa damai, Penuh
tentram dan Menyenangkan.
Istirahatlah….
Dikeadaan ini Kami sedang akan selalu
Berjalan menuju Pulau harapan untuk dapat
berlabuh pada Suatu Negeri
Negeri yang Asri Kekal Abadi_ Negeri Indonesia
Raya Jagad Raya ini
Sebagai tempat hidup dan Penghidupannya
insan-insan Indonesia diesok hari.
Indonesia Raya adalah Negeri Taman Surgawi.
Kepemimpinan Indonesia Raya_ Negeri Madani
2020.
(Pemimpin Kerakyatan Indonesia_ subjek Hakikat
dari Hikmat Kebijaksanaan.)
(Pemimpin atas Kerakyatan_ Presiden NKRI Sang.
Ratuadil Maha Bijaksana.)
(tertanggal Jum’at Pon. 29 Pasa 1945 Surajawa /
17 Agustus 2012 Masehi: )
(“(hari) Menggapai Negeri istana Kemerdekaan
Abadi.”)
(tertanggal Jum’at Pon. 10 Besar 1945 / 26
Oktober 2012_ Sacral: iedul Buddha.)
(Laku taun wolu wawu kapitu / 1945 Surajawa
(2012 m) Sacral _TAMMAT.)
Sumber:
Wangsit Wahyu Keprabon.
(Miliknya yang terkasih_ Kyai kalidaon. Adipati
Kertabumi Singaperbangsa, Al’aziiz.)
(Galuh Mamnggungjaya_ Karawang )
Yang menerima:
Ahmadalfaqir. Tatang Revan Affandie,
Tertanggal:
Akad Kliwon. 1 Sapar 1943 Surajawa / Minggu. 17
Januari 2010 Masehi.
[(*.,,,Trijayasakti_ Sastrajinggakrama.
Saja[h.].,)]
[Senen Legi. 9
Sura Ke-3, M_Pi/1946 Surajawa.]
[( Senin.
29 Oktober 2012 Masehi / 13 Besar
1945 Surajawa.)]
“ Merenung sampai meminum Aer
Kemakrifatan.”
Puisi
Judul Puisi: “ Merenung sampai meminum Aer
Kemakrifatan.”
Karya: Ahmadalfaqir. Tatang Revan Affandie, _Karawang.
“ Merenung sampai meminum Aer Kemakrifatan.”
Merenung….
Mengumpulkan Segenap Kesadaran Jiwa
Dibawah tiang Kebesaran Sang. Saka Bendera
Pusaka Merahputih
Hingga Raga seutuhnya
Terbang tinggi bersama Burung Garuda Pancasila
Sakti
Melihat Nusantara yang elok Nan-jelita.,
Di atas Seantero Khatulistiwa Jagad Raya.,
Nusantara.,,,
Adalah Bapak. Pandu tanah persada Indonesia
Bumi putera dari ibu pertiwi Indonesia Raya
Yang menjadi orang tua kandung sejati
Kerakyatan Indonesia.,
Kerakyatan Indonesia.,,,
Adalah Saudara Sekandung Sedarah dari Rahim Ibu
Pertiwi Indonesia Raya
Dari aliran darah Bapak. Pandu tanah persada
Indonesia
Maka Kerakyatan Indonesia sudah sepatutnya….
Bahwa diantara Saudara Sejati harus Saling
Mengasihsayangi,
Menjaga dan Merawat Nusantara dengan sepenuh
segenap Jiwa dan Raga.,
Wahai Kerakyatan Indonesia.,,,
Hiduplah dengan Penuh Rasa Damai,
Agar sampai pada Hakikat Rasanya Rokhmat_
Yaitu Hidup Penuh dengan Rasa Lezatnya Rasa
Rakhmat
(Hidup penuh tentrem, Sejahtera Sentausa.)
Sampai pada dikehidupan Rokhmat tenang Bathin
yang tiada tara.,
Kerakyatan Indonesia.,,,
Sudahkah Engkau Merenung ?.,,,
Hingga dirimu Mengalir dengan Penuh Sadar
Segenap Jiwaraga
Sampai pada dikeberadaan dasarnya Samudra
lautan jawa
Menjadi Hakikat dari Kupu-kupu yang cantik dan
menawan
Yang selalu menari riang diatas Bunga ditaman
telaga Al-kautsar
Meminum lezatnya madu Bunga diwaktu fajar
Menjadi Pribadi Sejati dari Hakikat biji[h.]
padi yang Menguning dan Berisi
Yang akan selalu tumbuh pada Sawah ladang
terang Benderang
Bersama embun padi warnanya akan selalu tampak
Keemasan
Memancarkan Sinar berkilauan Keemasan sepanjang
zaman.
Wahai Kerakyatan.,,,
Jikalau dirimu Khendak….
Sekedar Merenung sambil berjalan keketepian
menuju tempat Keabadiaan
Bersungguh-sungguhlah sampai pada pelabuhan
pulau Harapan,
Semoga Engkau mendapat teman Sejatimu
diperjalanan
Menuntun hingga Meminum Aer Kemakrifatan.
Semoga….
[(*.,,,Trijayasakti_ Sastrajinggakrama.
Saja[h.].,)]
[Akad Kliwon. 8 Sura Ke-3, M_Pi/1946 Surajawa.]
[(Minggu. 28 Oktober 2012 Masehi / 12 Besar
1945 Surajawa.)]
“ Sinar Mata Jelita yang Abadi.”
Puisi
Judul Puisi: “ Sinar Mata Jelita yang Abadi.”
Karya: Ahmadalfaqir. Tatang Revan Affandie, _Karawang.
“ Sinar Mata Jelita yang Abadi.,”
Dikehadirat Rakhmat,
Rokhmat dan Kerakhmatan Kerokhmatan-Nya
Mata Ku yang Jelita
Yang tak pernah ditinggalkan oleh Awas-Nya
Sehingga akan selalu dapat Melihat dengan Jelas
Bersinar hingga berzaman-zaman
Menjadi
Sumber hidup pada Kehidupan
dikeabadian.,
Mataku yang Jelita.,,,
Yang telah sedang selalu akan tetap bersinar
Mengiringi Kehidupan hidupnya insani diatas
hamparan tanah lapang
Sebagai Cahaya terang Aer Dharma Kerakhmatan
Menjadi pijakan di Bumi Pertiwi
Bagi insan-insan Tuhan Pilihan
Hidup dalam Penghidupan di Alam Kerokhmatan.,
Mataku yang Jelita.,,,
Yang tetap akan selalu bersinar terang sepanjang
zaman
Adalah Cahaya dari dasarnya Lohmahfudz laut
jawa
Sebagai dari Segaranya hidup pada Zamrud
Khatulistiwa Semesta Shidhratulmuntaha.,
Oh.,,, Mataku yang jelita,
Dengan Awas Sinar-Nya menembus terangnya Jiwa
Menjadikan Benderang penuh damai Sejahtera
Sentausa
Menjadi Hakikat Rasa Rokhmat,
Menjadi Hakikat Rasa Rakhmat,
Menjadi Hakikat Rasa Nikmat dan
Menjadi Hakikat Rasa Lezat.,
Wahai Mataku yang Jelita.,,,
Yang dari Sinarmupun mengikat dan menyatu
Bersama Air Danau Segara Sungai Taman Firdaus
Menjadi Madu manis pada Rasa Aer Telaga
Al-Kautsar
Sebagai Penghidupan agar Hidup Kekal bagi Para insani
Akhir Zaman.,
Oh.,,, Mataku yang Jelita….
Adalah Mata Sumber Cahaya Kehidupan
Yang selalu Melihat dengan Sifat Awasnya
Bersinar terangbenderang menembus diketerangan
Bersinar Mengikuti Haluan
Berkedip Beraturan dalam Kelopak Mata
Kemestaan.,
Mataku yang Jelita.,,,
Yang dengan Sinar Benderang Mu
Akan selalu terjaga,
Akan selalu jaga,
Akan selalu dijaga dan Menjaga
Bersama Sinar Rembulan Purnama dan Bintang
Pajar
Dirimu akan selalu tetap Jelita sampai waktu
zaman masa tak terhingga.,,
Sinar Mu Kekal tak bertepi
Memancar sebagai Cahaya Segara hidup pada
Kehidupan Sejagad Raya
Seraya takjub, Menyatu dalam Ke-Esaan di
Kemestaan.
[(*.,,,Trijayasakti_ Sastrajinggakrama.
Saja[h.].,)]
[Akad Kliwon. 8 Sura Ke-3, M_Pi/1946 Surajawa.]
[(Minggu. 28 Oktober 2012 Masehi / 12 Besar
1945 Surajawa.)]
Internet; google: Spirit Of Tatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar