SEMAR SAKTI_
INDONESIA LURAH SEMAR BADRANAYA_ SACRAL.
SENIN PON_ 4 JUM’AT DILAWWAL 1948 SJ
( Senin_ 23 Pebruari 2015 M / 2566 imlek _ Kamis “ tahun KUDA KAYU.)
“ KARAWANG HAJAT PILKADES_”
(MINGGU PAHING_ 3 Jum’at Dilawwal 1948 SJ / 22 Pebruari 2015 M.)
Judul: iedul Buddha_
-
Episode : KORBAN PERANG 1945-2015 INDONESIA.
MISI ACTION SUCCES
(“ PERANG LELEMBUT_)
( TRAGEDI DAHSYAT DI BUMI KARAWNG_)
***** 22 *****
Iedul Buddha
“ 22_ 23.2.1967_ Alih Kuasa / MPRS_”
[ SEJARAH DI ULANG_ BAB POLITIK / 1967_ Jndr.*_]
([ 23.2/2015_ Bab Politik INDONESIA_])
[ Galur Negara: UUD 1945 / 2020_ Indonesia Manusia Seutuhnya.]
[UUD 1945/4_ Berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.]
PANCASILA_ NEGARA INDONESIA:_
Dasar: “ Penjajahan diatas Dunia Harus Segera dihapuskan,
karena tidak sesuai dengan Perikemanusiaan dan Perikeadilan...UUD 1945/1, Kitab
Suci Al-Quran Arab_ Qur’an Utsmani: Qs. Al-Isra...,/81 “ Sungguh Ketika Sudah
datang Suatu Kebenaran , maka yang bathil pasti Lenyap, Sungguh benar-benar
yang Bathil itu ( Tuhan [ Secara Sunnatullah_]) dilenyapkan_( Nubuwah_ Hajat
Penanggalan / Kamis_ 2566 imlek tahun Kuda Kayu, / Tahun jawa 1948_ jayabaya
tahun ‘He : “ Jatuhnya Para Penguasa_”
( Ahmadalfaqir.08.999.26. 15_” INDONESIA Raya.)
Negara INDONESIA
Raktat INDONESIA / 23 Pebruari 2015 Masehi_ (
KARAWANG.):_
Kejadian Prilaku Manusia ( Rakyat Indonesia / 23 Pebruari
2015 m, 2/3 Penduduk Indonesia Rakyatnya Sudah tidak lagi mengimani idiologi
PANCASILA sebagai Dasar Hukum Bernegara.,
Cara Hidup Rakyat sudah tidak Mengamalkan Ajaran
PANCASILA sebagai dasar hukum bernegara ( Agama, Adat, dan Pancasila_) pada
akhirnya sehingga Kehidupan dalam hal berbangsa dan berenegara Kehidupan rakyat
Sudah Carut-marut sehingga Perjalanan Negara sampai pada tujuannya yang
mendasar ( UUD 1945 / 4, tentang berkeadilan sosial_) sudah jauh apibara dari panggang / “NEGARA
INDONESIA TELAH RUSAK !_”, Rakyat sudah mensifati Prilaku Binatang dan Sifat
Hewani sudah menjadi Perbuatan Rakyat.,
Maka Jalan yang Paling Bijaksana untuk Mengakhiri Ketidak
baikan tentang hajat hidup berbangsa bernegara di Republik ini adalah dengan
cara Pemutihan Manusia ( Rakyat_) dengan menggunakan Kekuatan Gaib (_
Sunnatullah “ PEMUTIHAN RAKYAT SEMESTA.) yaitu dengan mempekerjakan Gaib
Sejagat, diantaranya Menggunakan ( dinasnya Ghaib_):_
1.
Bunda Ratu. Nyai RORO Kidul_ Ratu Laut Pantai Selatan,
2.
Para Bangsa Jin,
3.
Para Bangsa Siluman,
4.
Para Suhada Kemerdekaan_ Gaib Para Pahlawan,
5.
Mengunakan Kekuatan Alam: Gaib Api, Angin, air dan Tanah.
6.
Dst nya. (titik_)
HAJAT KARAWANG :_
Minggu_ 22 Pebruari 2015 m “PILKADES
KARAWANG_”
PILKADES: “ Pada Akhirnya Demokrasi
desa (Pilkades_) hanya dijadikan sebagai media untuk menghambur uang, awal dari
Permusuhan di antara rakyat Pendukung Calon, media Judi / taruhan, dan Adu Gaib
untuk Pemenangan Calon yang sampai pada akhirnya jatuh Korban yang menjadi
tumbal Pemilihan_”.,
Kades Terpilih:_
Dari tahun Ketahun / 22
Pebruari 2015 M, yang sudah menjadi Kepaladesa (_Lurah / sebutan) tidak ada
yang Negarawan, dan Pasca Pemilihan PILKADES menyisakan Kebencian yang menjadi
Sebab dari Permusuhan antar Pendukung yang fanatik, yang pada akhirnya
Rakyatlah yang dirugikan.,
sementara Kepaladesa Ketika
sudah terpilih tidak mampu menyatukan dan atau memperbaiki keadaan keburukan
hidupnya rakyat dalam hal Bersaudara, bahkan malah sebaliknya Kepaladesa itulah
yang menjadi contoh tidak baik untuk mereka yang sekarang telah menjadi
Rakyatanya, ( Kepaladesa Kebiasaannya suka asyik sendiri Saja_ Mengumbar Nafsu
Birahi_/ dll.), bahkan Kepaladesa yang juga menjadi sebab atas celakanya
Rakyat, dan Sebagai Kepalanya Rakyat tidak bisa melindungi Nyawa Rakyatnya_
(Titik_).,
Kejadian Sacral Bab Keadilan:_
Kepaladesa tidak dapat Memberi rasa adil pada mereka “yang
salah_” yang mendapat hukuman tidak setimpal didesanya, yang seolah Hukuman
tersebut sudah menjadi Hukum Baru di Pedesaan_ “ Maling Motor di adili masa,
Maling motor dimatikan dengan cara seperti membunuh Binatang / dibunuh_
Perbuatan Biadab !.”, sementara Prilaku Rakyat yang Membuat Tuhan Menjadi Marah
yang bendunya menyangkut pada Keselamatan Hidupnya Semua Rakyat dibiarkan dan
tidak dilaporkan pada pihak yang berwajibwenang / POLISI, yaitu Kejahatan
tentang Hajat Hidup Berkeluarga:_.,
Banyak kasus seperti Perselingkuhan pada Kedua Pelaku
yang sedang Hajat Berkeluarga, Seorang laki-laki Kaya yang Menjinahi Istri dari
seorang laki-laki miskin yang pernikahanya sah menurut Administrasi Negara (
Buku Nikah / Akta Nikah_) , Banyaknya diantara Bujang perawan yang belum
Menikah Perawan telah hamil duluan, di nikahkan !, dan membiarkan di desanya
tempat judi dan tempat Perjinahan, dan Kebiadaban prilaku yang diantara
bapaknya yang telah menghamili Anak perempuan Perawannya, Orang tua laki-laki
yang mencabuli Bocah dibawah umur, dan di antara yang di sebut diatas itu yang
selama ini tidak menjadi Masalah bagi dirinya yang mengangkut urusan yang
menjadi Pekerjaan wajibnya sebagai Kepaladesa untuk Keadilan Rakyatanya, dalam
hal “ Keadilan Sosial_.,
sehingga inilah yang menjadi Malapetaka Bagi hidupnya
rakyat yang tak berdosa terkena imbas marahnya tuhan, sebab lantaran Ketidak
awasan sebagai sifat dari seorang Kepala ( Pimpinan,_Kepaladesa Bodoh_ Hasil
Pilkades.) yang membiarkan secara disengaja atau dengan tidak disengaja !
(titik_).,
Kenapa Rakyat Juga Kena imbas dari Kelalaian
ketidakawasan seorang Kepala, Balik pada Waktukejadian Pilkades_ “ Bukankah
Rakyat juga telah mendahului salah dalam memilih Calon, rakyat tidak memilih
Karena Pribadinya yang Baik dan Paham tentang Kepemimpinan ( Calon Kades Kebayakan
Bodoh dan tidak mengerti tentang Bernegara_), Rakyat memilih Calon Hanya diukur
pada:_ Ikatan Keluaraga, teman / saudara, Banyaknya uang yang diberi ( Suap
Pilkades_), kalau sudah demikian maka yang bersalah adalah semuanya, baik
Pennyelengggra Pilkades tingkat Kabupaten, Kecamatan, BPD, Panitia, tokoh
Agama, Tokoh Pemuda, dan Rakyat biasa.( titik_).,
Kalau Rakyat yang Salah Lantaran Pemerintahan yang bodoh,
maka imbas bendunya sampai pada pimpinan Negara yaitu yang menjadi Kepala
Negara / Presiden, Jika Seorang Kepala Negara tidak mempunyai sifat awas atas
ketidak baikan Penjabat Negara dan Rakyat, maka Negara ibur Terus / Banyak
Musibah Bencana. (titik_).,
Seorang Bandar Narkoba yang telah dihukum mati atas
perintah jokowi ( Penjabat Negara Samapai Pada DR. SUSILO BANGBANG YUDHOYONO._Penjabat
Presiden ke-5.) yang dirinya merasa sebagai Kepala Negara, dan terbukti sudah
di hukum mati, dengan sebab Mereka yang menjadi musuhnya Negara, lalu apakah
Jokowi tidak merasa bertanggung jawab untuk memutuskan Hukuman (Menghukum_)
mereka yang menjadi musuhnya tuhan, diantarannya mereka yang cabul terhadap
anak dibawah umur, Peselingkuh, Penjinah istri Orang, Seorang ibu yang
bersetubuh dengan anak lakilakinya, seorang Bapak yang menghamili anak Perempuannya
yang masih Perawan !.,
Pertanyaannya:_
Sudah Kah ini Menjadi Keputusan Yang Maha adil dari
Seorang Kepala Negara, dimana yang Menjadi Musuh Negara ( Bandar Narkoba_
Kejadian Jokowi telah Memberi Mandat Eksekusi_ Napi, Mati ditembak di Nusa
Kambangan / Pebruari 2015 m.) yang kemudian mereka yang menjadi Musuhnya tuhan
dibiarkan Hidup (hanya dipenjara_), Bukankah Negara melalui dasarnya bernegara
butir pada Pancasila ( UUD 1945/1_) “ Ketuhanan Yang Maha Esa_” beragama Juga menjadi
Urusannya Negara ( Batangtubuh UUD 1945 / Pasal 29_ tentang Beragama.)?, bahwa
mereka yang melakukan tindakan pelanggaran yang membuat tuhan menjadi marah
seperti Kejadian Pelaku Biadab Rakyat itu juga menjadi urusannya seorang Kepala
Negara ?.,
sebagai Pimpinan paling atas dari rakyat ( Presiden
Pilihan Langsung : Jokowi-jusuf kalla_/ 2014 M_) yang menjadi Pemerintah
sebagai Penyelenggara Negara, dan satu hal, apakah Maling motor yang diadili
oleh Rakyat dengan cara dimatikan seperti Binatang itu adalah hukum yang di
benarkan menurut Hukum Negara ( Sudah Banyak Korban _ Cilamaya / Karawang (s.d
2015 / Pebruari.) !, Sementara yang menjadi Malingnya Negara hanya dihukum
Kurungan ?, Renungkan !,....
Jika yang demikian tetap terjadi, dan karena tidak akan
mampu merubah Keadaan yang sudah banyak memakan Korban, berarti “Mereka yang
mati lantaran bukan karena Putusan Negara yang tidak setimpal hukummannya (
Maling motor_ diadili Rakyat.) dan Napi Narkoba yang Mati di Eksekusi yang
menjadi Putusan Negara, sementara Masih Banyak Pelaku Kejahatan yang Menjadi
Urusannya Negara ( Manusia Biadab_) lantaran ketidak tahuan seorang Kepala
Negara, Maka Menurut Cara Berpikir Saya” yang Mati dieksekusi ( bandar Narkoba_
) dan Maling Motor yang Mati diadili dimatikan dengan Cara binatang / dibunuh,
adalah mereka rakyat biasa yang “mati
teraniyaya_”, Sungguh Bila demikian Diawali dari Kepaladesa sampai Kepala
Negara, duaduanya tidak dapat memberi Rasa Adil bagi Rakyatnya.,
Kalau Sudah demikian maka Masaihkah Kalian mau
mepertahankan Jabatan Sebagai Pimpinan Publik yang Sacral ( Kepaladesa dan
Penjabat Presiden_) ?, karana bagi seorang pimpinan yang sudah tidak mampu
memberi rasa adil bagi mereka yang baik, yang menjadi Rakyatnya, maka seorang
pemimpin sudah di katagorikan sebagai sorang kepala yang Gagal dalam
Kepemimpinannya, Konsekwensinya adalah Kalian akan Berurusan bertanggung Jawab
Pekerjaan Kepada Mereka yang telah dengan susah payah Membuat Negara, yaitu Para
Pahlawan yang kini telah menjadi Ghaib. (titik_).,
KETEMPUAN Sebab tidak awas / Kena Bendu.,
Ungkapan Bijak_
“ Jika Manusia tidak dapat menyelesaikan urusan yang
menjadi urusannya tuhan ( Manusia adalah Khalifah / wakil tuhan dibumi_) maka
tuhan sendirilah yang Bertindak ( Secara Sunnatullah_), Hasilnya adalah_Siapa
Orang yang baik akan diselamatkan dari adzab Mendapat Nikmat, Orang yang jahat
dan biadab akan kena Siksa dan MURKANYA TUHAN.”.,
Hemat Pikiran dari Saya:
“ Aku_ Sebaiknya Para Penjabat Negara Mengundurkan diri
Secara tertulis sebelum Jam Waktu Sekolah Negeri ( Senin Pagi Ini Pukul Jam Upacara Bendera
INDONESIA.) Menaikan Bendera Merah Putih di Pukul. Jam 07.15 Wib, dan
Tanggalkan Semua Yang menjadi Tanda dinas Negara ( Pin Garuda_) sebelum pada
akhirnya kalian akan juga mendapat Bendu imbas dari Kesalahannya rakyat biadab
yang menjadi Musuhnya tuhan_”.,
Demikian_
Tulisan ini Berlaku untuk Semua Rakyat Indonesia untuk
diketahui.
Senin Pon_ 23 Pebruari 2015 m_ Jakarta,
Ttd_
Ahmadalfaqir. Tatang Afandi
Dinas Negara: 08.999.15.26 Jayabaya 8.
Salam Galuh Revolusi,
Salam Lestari,
“KARAWANG BENDERA SETENGAH TIANG_ INDONESIA.”
MERDEKA !
[**** 22 ****]
1 . KETUHANAN YANG MAHA ESA. Sacral
***** (titik_)
Sanggar Teater Delapan dimensi ‘
Titikkima Trijayasakti Fictures_ Sacral”
Parkir Motor Arafah SUKATANI 08.999 SMA
Negeri 1 Cilamaya_
Jl Raya Adipati. Singaperbangsa –
Cilamayawetan Nekub 589
( Internet_ google: Spirit Of Tatang
& Spirit Of Tatang 2 / Fb: Tatang
Afandi.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar