FIKTIF DALAM KEHIDUPAN NYATA.”]
[Makhluk yang paling dibenci dan dilaknat dan dikutuk
oleh manusia adalah syaithon, karena perannya sebagai antagonis yang menyuruh
manusia berada pada jalan sesat dan menuntun untuk melakukan perbuatan keji dan
munkar. Namun benarkah tentang keberadaannya mari kita kaji dan telusuri.[Saythoon:
Qs.Albaqoroh: (208).]
[Manusia terdiri dari bungkus luar dan bungkus dalam yaitu
adam (jasmani_rupa manusia) dan ruhani yang sifatnya ghaib. Sedang adam adalah
hakikat dari mani yang membentuk bagian kepala, bagian dada, bagian puser, dan
bagian kaki. Hakikat adam, yaitu dari sorotnya rasa atau hakikat Rasulullah
yang turun suci yang berasal dari Nur Muhammad.
Ruhani tidak akan dapat berbuat tanpa adanya Adam
sebagai bungkus luar, adam asalnya dari tanah dan tanah jualah yang menumbuhkan
tumbuh-tumbuh (beuti-beutian) dan hewan yang kemudian menjadi sumber makanan
manusia. Tumbuh menandakan adanya hidup, hidup menguatkan adanya ruh wal hasil
tumbuh-tumbuhan hidup dan hewan hidup karena adanya ruh yang disebut ruh nabati
dan ruh hewani.].,
[Makan_makanan diproses tubuh menjadi darah. Darah
itulah menjadi ruh jasmani, ruh jasmani tersusun dari ruh nabati dan ruh
hewani. Darah menyebar keseluruh tubuh kemudian menghasilkan rasa, hidung dapat
mencium, mulut dapat bicara, dan telinga dapat mendengar.].,
[Dari rasa keluar keinginan yang disebut nafsu dan
setelah menyatunya roh suci (ruhani) dengan roh jasmani, maka keluarnya menjadi
segala keinginan. Sejalan dengan waktu manusia jasmaninya terus tumbuh dan
ketika rohani tidak tumbuh seimbang dengan tumbuhnya jasmani maka roh sucinya
(rohaninya) maka terus tertutupi oleh rasa jasmani.
Rasa jasmani inilah yang menjadi sifatnya darah, darah
hakikatnya ruh jasmani yang berasal dari ruh nabati dan ruh hewani.].,
[Pada keadaan ini pertumbuhan manusia tumbuh
didominasi oleh rasa jasmani yang menjadi sifatnya darah atau manusia tumbuh,
lebih pada tumbuhnya sifat-sifat darah.
Darah berasal dari makanan atau tumbuh-tumbuhan dan
hewan, sifatnya darah hakikatnya sifat hewan atau sifat hewani. Karena hewan
diberi akal, maka hewan dikenai sifat yaitu sifat akal.(Sifat hewan_ Hewani.)
].,
[Walhasil yang membuat manusia memiliki sifat kejam,
nakal, rakus, ganas, jorok, malas, bodoh, mengumbar birahi adalah karena
manusia mewarisi sifat-sifat akal hewan atau sifat hewani kemudian sifat hewani
ini olah oleh otak lahirlah seni. Seni otak dan akal bentuk sifatnya angkuh,
sombong, pendendam, selingkuh, dengki, hasut, suka fitnah, suka mencuri, dan
sifat turunan tercela lainnya.].,
[Sifat-sifat hewan tersebutlah yang sering dimaksud
dengan perbuatan syaithon / syetan. Artinya syaithon dapat dikenali dari
sifatnya saja yaitu sifatnya hewan dan tidak dapat dikenali rupa atau bentuknya
berarti ini menegaskan dan menerangkan dengan jelas dan terang bahwa syetan
hanyalah sebutan dari sifat, yaitu sifatnya darah.].,
[Kejadian inilah yang melahirkan adanya perintah puasa
yang maksud dan tujuannya untuk menjaga kesucian ruh dan meninggikannya agar
tetap suci dan dapat mewarisi sifat-sifat ketuhanan atau keluhutan atau
keillahian yang kemudian di sempurnakan melalui pekerjaan otak, akal yang dapat
menghidupkan alam pikiran sehingga dapat membaca dan berbuat yang hasilnya
adalah buddhi_(Buddhi: cipta, karsa, karya, dan rasa atau yang dapat melahirkan
buddhi ].,
[Manusia yang seperti inilah yang telah mencapai
derajat islam, sehingga dikatakan sebagai manusia sejati ( manusia agung,
manusia suci, Adam khalifah, Adam Mahdi, Ratu adil ,muslimKaffah, Annafsul
Muthmainnah, Adam Makrifat dan atau Insan Kamil. ].,
Hanya manusia yang tersebut diataslah yang diajak oleh
dzat yang maha melihat dan maha mendengar untuk menempati surganya (Qs.Alfajr:
(30). (.,Annafsulmuthmainnah: Qs.Alfajr: (27). Amin.].,
(2)[ “YA’ZUZ WAL A’ZUZ.”].,
[Ya’zuz Wal Ma’zuz adalah hewan misterius yang konon
ada ketika dunia akan kiamat, apakah dunia ini akan dibuat aneh dengan
datangnya tiba-tiba atau ini hanya sekedar teka teki belaka, atau siloka, mari
bantu pecahkan misteri ini.].,
[Dalam tulisan terlebih dahulu tentang syaithon fiktif
dikehidupan nyata, telah dengan terang dijelaskan bahwa syaithon hanya sifatnya
darah, atau sifat hewani yang tiada bentuk dan tiada rupa. Ibarat ruhani yang
butuh cangkang (Adam) yang wajib adanya, yaitu sebagai penjelas tentang adanya
rasa tujuannya agar sampai pada jati ning rasa atau jati ning manusia atau
manusia kamil. Maka sifat darah atau sifat syaiton juga butuh cangkang agar
jelas dan terang, tidak samar-samar tentang keberadaan identitasnya tujuan agar
mudah dikenali. Darah mengalir keseluruh tubuh Adam (rupa Adam / rupa manusia)
atau Adamlah yang terkena sifatnya darah dan sifatnya darah tidak terpisah
menyatu atau menunggal seperti madu dengan manisnya. Ya’zuz sigotnya fiil
mudore yang ma’nanya menunjukan keadaan sedang atau telah dilaksanakannya
perbuatan sedang Ma’zuz sigotnya masdar mim maknanya pekerjaan yang membutuhkan
media agar sampai kepada tujuan atau objek, jadi Ya’zuz Wal Ma’zuz dua kata
yang maknanya satu atau menunjukan kalimat majemuk yaitu barang yang dikenai
sifat, contoh : rumah sakit, Ya’zuz Wal Ma’zuz dapat dimaksudkan atau Ma’zuz
yang dimaksud adaah istilah nyataya adalah rupa Adam atau rupa manusia yang
sedang dan telah melaksanakan perbuatan dari sifat-sifat darah atau sifat-sifat
hewani atau sifat syaithon. Yaitu pekerjaan keji dan munkar atau Ya’zuz Wal
Ma’zuz adalah istilah orang yang suka melaksanakan pekerjaan keji dan munkar
atau mudahnya julukan bagi manusia biadab.].,
[Rupa atau bentuk luarnya rupa manusia bentuk dalamnya
adalah binatang atau hewan, manusia yang berperilaku hewani adalah Ya’zuz Wal
Ma’zuz atau pribadinya disebut Dajjal.].,
(3)[“AL-QUR’AN HARUS SAMPAI PADA ISI.”].,
[Bagi manusia dewasa abad ini semestinya dan bahkan
wajib adanya untuk terus berfikir dengan otak dan akal dan menelusuri dengan
hati tentang hidup dan kehidupan agar terciptalah kehidupan yang sejahtera,
yaitu tercukupinya kebutuhan lahir dan batin. Belajar Al-Qur’an dengan mengkaji
isi itu jauh lebih baik dari pada sekedar membaca ibarat manusia Al-Qur’an
Majaji (Al-Qur’an Utsmani) itu badannya sementara isinya itulah ruhnya atau
ruhaninya. Jangankan sampai pada ruhnya Al-Qur’an ( Isinya Al-Qur’an ) ruhnya
kita sendiri tidak pernah tau apa bentuknya , oleh karenanya belajar mengkaji
Al-Qur’an harus sampai pada ruhnya dan ruh kita (ruhani) yang waktu kadim yang
masih melekat dan menyatu dengan roh jasmani dan rasa jasmani seperti madu
dengan manisnya.].,
[Rohani kita yang kemarin (Alam) dikadim itu ditutupi
oleh ruh jasmani dan rasa jasmani sehingga isi Al’Qur’an tidak akan pernah
didapat, ruhanilah yang tau tentang tujuan Al-Qur’an karena ruhani inilah yang
waktu dikadim tau tentang penciptanya dan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya.].,
[Lalau bagaimana belajar Al-Qur’an harus sampai pada
dengan isi ? coba ingat-ingat, waktu kita dikadim (dikandungan ibu) yang tidak
kenal arah timur, utara selatan dan barat pernah disaksi bahwa asma Allah itu
nama tuhannya dan Muhammad sebagai utusan ( Rasul ) nya, ingat tidak ? tentu
tidak! Nah, kewajiban kita adalah menanyakan pada ruhani kita tentang
penciptanya dan kitab-kitab sebagai pedoman hidupnya didunia caranya adalah
dengan mengurangi makan (puasa menurut syari’at) dengan benar sehingga makanan
yang dimakan itu akan menjadi darah yang baik (sehat). Darah inilah yang
menjadi sifatnya ruh dan rasa jasmani. Bila ruh suci (ruhani) lebih banyak
tertutupi ruh jasmani dan rasa jasmani. Maka tidak akan mendapat ilmu dari Yang
Maha Suci, makanya puasa syariat menjadi rukun di islam, maksud dan tujuannya
adalah supaya ruhani tetap bersih dan suci sehingga dapat menerima
isyarat-isyarat keilahian agar hidup sampai pada isi yaitu menjadi manusia
sejati (Adam Mahdi_ red.).].,
[Manusia lahir kedunia dalam keadaan suci atau ruh
yang suci karena belum manunggal dengan ruh jasmani dan rasa jasmani. Janin
dalam kandungan baru ada hidup, hidup yang suci dan baru ketika lahir ke dunia
janin diberi nafas (nyawa) hakikatnya rasa jasmani. Turunnya janin dari alam
batin ke alam lahir, janin kedinginan
hingga menggigil dan disinilah pertama kali ada (napas itu nyawa) sehingga
disebutlah bayi.].,
[Lihat juga Penjelasannya di Catatan Revolusi
Kedewatan Di blogger: spirit of tatang (Tatang.afandi590@gmail.com)
di Catatan (tentang) MARTABAT ALAM. ].,
[Sejalan dengan waktu bayi terus tumbuh hingga dewasa
dan factor makanan yang menjadikan bayi terus tumbuh. Makanan berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan daging hewani. Yang kemudian diproses badan menjadi darah,
darah inilah yang menjadi sifatnya ruh jasmani atau darah hakekatnya ruh
jasmani. Ruh jasmani berasal dari ruh nabati dan ruh hewani.].,
[Apa yang dibawa mati untuk hidup abadi? Waktu dikadim
sudah ada hidup yang suci atau tidak mengenal arah (barat, timur, utara dan
selatan). Setelah lahir kedunia baru dikenal ruh jasmani dan rasa jasmani.].,
[Ruh jasmani dan rasa jasmanilah yang telah manunggal
dengan roh suci (ruhani) ibarat madu dengan manisnya tiada terpisah. Ketika
nafas tidak ada manusia dikatakan mati, tetapi ruhani roh jasmani dan rasa
jasmaninya tetap hidup. Ketika mati rasa jasmani dibawa berarti manusia tiada
tahu arah atau kasasar sehingga tidak tahu jalan pulang dan rasa jasmanilah
yang merasakan siksa (neraka) tetapi ketika yang ada hanya roh suci (ruhani)
dengan roh jasmani berarti mati yang tahu jalan pulang dan tidak kena siksa(Alam
Swarga / Surga.) karena yang kena siksa itulah rasa jasmani. Inilah yang
dimaksud dengan innalillahi waa inna ilaihi roojiuun. Dan maksud dari ayat
alfatihah sirotolladina an amta alaihim ghoril maghduubi alaihim waladdhooliin.].,
[Jangan keliru, dan jangan diperdebatkan Islam itu
ajaran dan bukanlah agama, Islam adalah jenjang tinggi dalam kerinduan yang
mengajarkan tentang berserah diri dan menunaikan hak-haknya dengan utuh dan
baik sehingga melahirkan sikap welas asih pada sesamanya.
Ada tiga hal yang harus diketahui tentang hak, yaitu
hak-Nya Allah, awas dan haknya malaikat yang mengawasi dan haknya Adam yang
diawasi. Ajaran merupakan titik akhir dari sebuah perjalanan panjang dari hasil
laku, dan yang telah mencapai di puncak tinggi yaitu memakan buah khuldi
(menyempurnakan akal dan budi yang isinya : cipta, karsa, karya dan rasa).].,
[Ajaran menyangkut empat faktor disiplin ilmu yang
kemudian dijadikan sebagai rukunnya agama dan ilmu ini adalah ilmunya Nabi
Muhammad SAW. Yaitu yang mencakup tentang ilmu, ilmu syariat, ilmu tharekat,
ilmu hakekat, dan ilmu ma’rifat.].,
[Ketika beragama sampai pada ajaran, digunung tinggi
kita berlari-lari, berbicara kesana kemari melihat pelangi berwarna warni dan
akhirnya kami sepakati untuk hidup esok tentang melati putih yang wangi dan
mawar merah yang berduri. Hidup Penuh Bahagia Merasakan Rasa Rokhmat Rakhmat
dan KerokhmatanNya (Alam Sejahtera Sentausa Abadi.)].,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar